Tuesday, September 2, 2014

INDERA PENGLIHATAN SD

Indera penglihat disebut juga fotoreseptor. 
  • Sel  fotoreseptor yang terdapat pada retina dapat dibedakan dua macam, yaitu sel batang (basilus) bertugas menerima rangsangan cahaya yang tidak berwarna, dan sel kerucut (konus) yang bertugas menerima rangsangan cahaya yang berwarna atau terang. 
  • Sel fotoreseptor bertugas menerima dan mengubah rangsangan cahaya menjadi impuls, yang selanjutnya oleh otak diubah menjadi sensasi penglihatan.


Skema penampang bola mata


Mata Beneran

Begini penampang bola mata yang sebenarnya. Kiri: bagian berwarna hitam adalah koroid. Tampak di tengah adalah lensa mata. Kanan: tampak di tengah adalah lapisan retina yang melapisi permukaan dalam bola mata hingga ke bagian belakang.

DETAIL BOLA MATA

Dinding bola mata terdiri atas 3 lapis, yaitu:
  1. Sklera, berwarna putih dan merupakan lapisan terluar. Bagian depannya transparan dan disebut kornea.
  2. Koroid, merupakan lapisan tengah yang berwarna hitam dan merupakan bagian yang berfungsi nutritif, karena banyak mempunyai pembuluh darah.
  3. Retina (selaput jala), merupakan selubung terdalam, dan merupakan neuroepitelium, yaitu epitelium yang berfungsi sebagai reseptor.
Di dalam bola mata terdapat:
  1. Aqueous humor, yaitu cairan yang mengisi ruangan antara lensa mata dengan retina.
  2. Viterous humor, ialah cairan yang mengisi rongga mata antara lensa mata dengan kornea.
  3. Lensa mata, bentuknya bikonkaf, terikat oleh otot siliaris.
  4. Iris (selaput pelangi), merupakan struktur berpigmen yang memberi warna mata. Tersusun atas serabut otot sirkular.
STRUKTUR RETINA
Tersusun atas 3 lapisan, yaitu:

  1. lapisan neuroepitelium
  2. lapisan bipolar
  3. lapisan ganglion
Akson dari sel-sel ganglion berkumpul membentuk saraf optikus.
  • Tempat berkumpulnya akson-akson tersebut bintik buta. 
  • Sedang dibagian lain dari retina terdapat suatu daerah yang banyak mengandung sel kerucut dan sel batang. 
  • Di tengahnya berupa lekukan yang hanya mengandung sel kerucut, disebut fovea sentralis (bintik kuning).
  • Sel basilus mengandung pigmen rodopsin (senyawa antara vitamin A dengan protein). Bila terkena sinar rodopsin terurai dan pada waktu gelap terbentuk lagi. Waktu yang diperlukan untuk proses pembentukan rodopsin ini disebut waktu adaptasi, di mana kita akan kurang dapat melihat.
  • Sel konus banyak mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu yang peka terhadap warna biru, hijau, dan merah. Dari ketiga pasangan konus itu kita dapat menerima rangsang warna dari spektrum warna ungu sampai merah.

Gangguan indera penglihatan

Mata dikatakan normal bila dapat memfokuskan sinar sejajar yang masuk ke mata tepat pada bintik kuning. Keadaan ini disebut mata emmertrop. Bila sinar yang datang tidak jatuh tepat pada bintik kuning, maka akan menimbulkan gangguan penglihatan.
  1. Mata hipermetrop, penyebabnya lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Untuk menormalkannya dapat dibantu dengan lensa cembung (positif).
  2. Mata miop, penyebabnya lensa terlalu cembung, sehingga bayangan jatuh di depan bintik kuning. Untuk menormalkannya dapat ditolong dengan lensa cekung (negatif).
  3. Mata presbiop. Ini adalah gangguan yang umumnya terdapat pada orang berusia lanjut. Cahaya sejajar yang datang difokuskan di belakang retina sebab lensa mata terlalu pipih karena daya akomodasi terlalu lemah.
  4. Mata astigmat, bila cahaya sejajar yang datang tidak difokuskan ke satu titik. Di sebabkan oleh kornea yang tidak rata. Astigmat teratur, dapat dibantu oleh lensa silindris, sedangkan astigmat tidak teratur tidak dapat ditolong.
  5. Hermeralopi atau rabun senja, disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Bila berkelanjutan akan diikuti gejala terbentuknya bintik putih (bitot spot), kemudian mengeringnya kornea (xeroftalmia) dan akhirnya mengalami keratomalasi (rusaknya kornea).
  6. Buta warna, merupakan penyakit mata yang menurun dimana seseorang tidak bisa membedakan warna tertentu. Mata normal ialah mata yang memiliki 3 macam sel kerucut, yang disebut mata trikomat sedangkan mata dikromat hanya memiliki dua sel kerucut. Dengan demikian dapat terjadi kemungkinan: buta warna merah (protanopia) buta warna hijau (duteranopia), atau buta warna biru (tritanopia). Jenis panyakit buta warna lainnya adalah mata monokromat, yang hanya memiliki satu macam sel kerucut. Orang demikian hanya dapat membedakan warna hitam dan putih.

KLIK INI

REPRODUKSI TUMBUHAN SMP

Generatif 
  • Reproduksi generatif adalah terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet. Peristiwa ini disebut pembuahan. 
  • Pembuahan (fertilisasi) pada tumbuhan berbiji akan terjadi kalau didahului adanya proses penyerbukan (persarian/polenasi).


Penyerbukan
  • Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. 
  • Pada tumbuhan Gymnospermae, tujuan serbuk sari adalah tetes penyerbukan, sedangkan pada tumbuhan Angiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik.


PENYERBUKAN TANAMAN ANGIOSPERMAE 

Macam-macam penyerbukan
a. Berdasarkan penyebab sampainya serbuk sari pada tujuan

  1. Anemogami
  2. Zoidiogami:
  3. Hidrogami: 
  4. Antropogami:
1. Anemogami: penyerbukan yang disebabkan oleh angin.
Ciri-ciri tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angin ialah:
  • bunganya tidak bermahkota
  • serbuk sarinya bergantungan kedudukannya
  • serbuk sarinya banyak dan ringan
  • kepala putiknya besar.
Contohnya: rumput, tebu, dan alang-alang.
2. Zoidiogami: penyerbukan yang dibantu oleh hewan.
Berdasarkan jenis hewannya dapat dibedakan lagi menjadi:
  • Entomogami:penyebabnya adalahserangga.Tumbuhan yang penyerbukannya memerlukan bantuan serangga umumnya mempunyai ciri-ciri:
    • mahkota bunga berwarna mencolok
    • mengeluarkan bau yang khas
    • mempunyai kelenjar madu
  • Ornitogami: penyerbukan karena bantuan burung, terjadi pada tumbuhan yang bunganya mengandung madu atau air.
  • Kiropterogami: penyerbukan karena bantuan kelelawar, terjadi pada tumbuhan yang bunganya mekar pada malam hari.
  • Malakogami: penyerbukan karena bantuan siput, terjadi pada tumbuhan yang banyak dilekati siput.
3. Hidrogami: penyerbukan karena bantuan air. Ini pada umumnya terjadi pada tumbuhan yang hidup di dalam air, misalnya Hydrilla.
4. Antropogami: disebut juga penyerbukan buatan atau sengaja, yaitu penyerbukan karena bantuan manusia. Hal ini dilakukan oleh manusia karena tidak terdapatnya vektor yang dapat membantu penyerbukan. Contohnya, tumbuhan vanili.
b. Berdasarkan asal serbuk sari
  1. Autogami atau penyerbukan sendiri. Autogami dapat terjadi bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama. Autogami sering terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.
  2. Geitonogami atau penyerbukan tetangga, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga yang berlainan tetapi masih dalam satu individu.
  3. Alogami atau penyerbukan silang, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga individu lain tetapi masih dalam satu species/jenis.
  4. Bastar yaitu penyerbukan di mana serbuk sari dan putik berasal dari spesies lain.
Terjadinya penyerbukan belum memberi jaminan akan terjadinya pembuahan, karena buluh serbuk sari yang berasal dari serbuk sari dalam perkembanganselanjutnya belum tentu dapat mencapai sel telur, yang letaknya di dalam bakal buah jauh dari kepala putik.
Pada beberapa jenis tumbuhan penyerbukannya tidak mungkin terjadi secara autogami (penyerbukan mandiri). Hal ini antara lain disebabkan oleh:

  1. Dioseus (berumah dua)
  2. Dikogami,
  3. Herkogami
  4. Heterostili,
Dioseus (berumah dua), artinya alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada individu yang berbeda. Misalnya: melinjo dan salak.

Dikogami, bila putik dan serbuk sari suatu bunga masaknya tidak bersamaan. Dikogami dapat dibedakan atas:
  • Protandri, bila serbuk sari suatu bunga masak lebih dulu dari pada putiknya. Contohnya: bunga jagung, seledri, dan bawang Bombay.
  • Protogini, bila putik suatu bunga masak lebih dulu dari serbuk sarinya. Contohnya: bunga kubis, bunga coklat, dan alpukat.
Herkogami, ialah bentuk bunga yang sedemikian rupa, sehingga serbuk sari dari bunga tersebut tidak dapat jatuh pada kepala putiknya, kecuali dengan bantuan manusia atau hewan. Contoh: Anggrek, Vanili, dan lain sebagainya.

Heterostili, ialah bunga yang mempunyai benang sari dan tangkai putik tidak sama panjang. Contoh: tumbuhan familia Rubiaceae (kopi, kina, kaca piring, dan lain sebagainya).

Pembuahan
Penyerbukan akan menghasilkan individu baru apabila diikuti oleh pembuahan, yaitu peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Pada tumbuhan berbiji dikenal ada dua macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal pada Gymnospermae, dan pembuahan ganda pada Angiospermae.
a. Pembuahan tunggal
Contoh proses pembuahan tunggal pada Pinus (Gymnospermae)



  • Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka. 
  • Serbuk sari akan sampai pada tetes penyerbukan, kemudian dengan mengeringnya tetes penyerbukan, serbuk sari yang telah jatuh di dalamnya akan diserap masuk ke ruang serbuk sari melalui mikrofil. 
  • Serbuk sari ini sesungguhnya terdiri atas dua sel, yaitu sel generatif atau yang kecil dan sel vegetatif yang besar, hampir menyelubungi sel generatif. 
  • Serbuk sari ini kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari, yang kemudian bergerak ke ruang arkegonium. 
  • Karena pembentukan buluh serbuk sari maka sel-sel yang terdapat di antara ruang serbuk sari dan ruang arkegonium terdesak ke samping akan terlarut. 
  • Sementara itu di dalam buluh ini sel generatif membelah menjadi dua dan menghasilkan sel dinding atau sel dislokator, dan sel spermatogen atau calon spermatozoid. 
  • Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua sel permatozoid. 
  • Setelah sampai di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap, dan kedua sel spermatozoid lepas ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan, sehingga spermatozoid dapat berenang di dalamnya. 
  • Pada ruang arkegonium terdapat sejumlah sel telur yang besar. Tiap sel telur bersatu dengan satu spermatozoid, sehingga pembuahan pada Gymnospermae selalu mengasilkan zigot yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi embrio. 
  • Pembuahan tunggal seperti ini misalnya terjadi pada pohon Pinus.

Pembuahan ganda
Terjadi pada tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup.

1. Perkembangan serbuk sari

  • Serbuk sari yang jatuh di kepala putih terdiri atas satu sel dengan dua dinding pembungkus, yaitu: eksin (selaput luar) dan intin (selaput dalam). 
  • Eksin pecah, kemudian intin tumbuh memanjang membuat buluh serbuk sari. 
  • Buluh serbuk sari ini akan tumbuh menuju ke ruang bakal biji. 
  • Bersamaan dengan ini inti sel serbuk sari membelah menjadi 2, yang besar didepan adalah inti vegetatif sebagai penunjuk jalan, dan yang kecil di belakang adalah inti generatif. 
  • Inti generatif membelah lagi menjadi dua inti generatif atau spermatozoid, yaitu inti generatif 1 dan inti generatif 2.

2. Pembentukan sel telur

  • Bersamaan dengan perkembangan serbuk sari dalam buluh serbuk sari, di dalam ruang bakal biji sel induk megaspora (megasporosit /makro sporosit) membelah secara meiosis menjadi 4 sel. 
  • Tiga di antaranya mati dan yang satu tumbuh menjadisel megaspora/ makrospora (inti kandung lembaga primer). 
  • Inti sel megaspora ini selanjutnya membelah mitosis 3x, sehingga terbentuklah 8 inti. 
  • Ke-8 inti tersebut kemudian masing-masing akan terbungkus membran sehingga menjadi sel yang terpisah. 
  • Karena itu sel-sel di dalam bakal biji sering disebut multigamet.
  • Langkah berikutnya, 8 sel tersebut membentuk formasi di dalam bakal biji. 
  • Tiga sel menempatkan diri di bagian atas bakal biji disebut antipoda
  • Yang di bagian bawah dekat mikrofil, 3 sel menempatkan diri berdekatan. 
  • Yang tengah adalahovum, sedang mengapitnya sebelah kanan dan kiri adalah sinergid
  • Dua sel yang tersisa bergerak ke tengah bakal biji dan bersatu melebur membentuk inti kandung lembaga sekunder sehingga menjadi sel yang diploid (2n).

  1. Jika terjadi pembuahan inti generatif 1 membuahi ovum membentuk zigot, 
  2. sedang inti generatif 2 membuahi inti kandung lembaga sekunder menghasilkan endosperm (3n) sebagai cadangan makanan untuk zigot. 
Inilah yang dinamakan pembuahan ganda. Sementara itu inti vegetatif akan mati setelah sampai di bakal biji.
  • inti generatif 1 (n) + ovum (n) —–> zigot (2n)
  • inti generatif 2 (n) + inti kandung lembaga sekunder (2n) —–> endosperm (3n)


Masuknya inti generatif ke dalam ruang bakal biji ada beberapa cara, yaitu:
  • Porogami : bila dalam pembuahan masuknya spermatozoid melalui mikrofil.
  • Aporogami : bila masuknya spermatozoid tidak melalui mikrofil. Bila masuknya spermatozoid melalui kalaza, maka disebut kalazogami.




Embrio pada tumbuhan berbiji dapat terjadi karena:

  1. Amfiksis (amfmiksis), yaitu terjadinya embrio melalui peleburan antara ovum dan sel spermatozoid.
  2. Apomiksis,embrio terjadi bukan dari peleburan sel telur dengan sel spermatozoid. Apomiksis dapat terjadi karena:
  • Partenogenesis, yaitu pembentukan embrio dari sel telur tanpa adanya pembuahan.
  • Apogami, yaitu embrio yang terjadi dari bagian lain dari kandung lembaga tanpa adanya pembuahan, misalnya dari sinergid atau antipoda.
  • Embrioni adventif, yaitu embrio yang terjadi dari selain kandung lembaga. Misalnya, dari sel nuselus.


Terjadinya amfimiksis dan apomiksis secara bersama-sama menyebabkan terdapatnya lebih dari satu embrio dalam satu biji. 

  • Peristiwa ini disebut poliembrioni. Poliembrioni sering dijumpai pada jeruk, mangga, nangka, dan sebagainya.
INI CONTOH TUMBUHAN YANG LATAH

  






Support web ini

BEST ARTIKEL